Minggu, 17 April 2011

HUBBLE-Bintang kita, Matahari, berwarna kuning sangat pucat. Tetapi bintang-bintang memiliki ragam warna yang mencengangkan.

Ada satu kelompok bintang yang disebut "Kotak Permata." Di tengah angkasa yang hitam beludru terdapat sebidang bintang-bintang biru safir, dengan satu bintang oranye berkilau di tengah.



Perbedaan warna bintang tergantung pada suhu mereka yang sangat berbeda-beda. Beginilah cara kerjanya.

Cahaya adalah radiasi yang bergerak dalam gelombang. Jarak antara puncak satu gelombang dan puncak gelombang berikutnya disebut sebagai panjang gelombang.

Gelombang cahaya sangat pendek. Sependek apa? Bayangkan membagi satu sentimeter menjadi 100.000 bagian. Beberapa dari bagian ini disatukan adalah panjang gelombang cahaya.

Kita tahu dari pengalaman sehari-hari bahwa warna sebuah benda dapat berubah saat suhunya berubah.

Ambil tongkat besi dan masukkan ke perapian. Saat besi hitam dingin tadi memanas, kilau pucat kemerahan menyebar di permukaannya.

Saat bertambah panas, besi menjadi makin merah. Kalau kamu masih bisa terus memanaskan, besi itu akan berubah dari merah ke oranye ke kuning ke putih, dan akhirnya ke biru.

Para ilmuan telah menemukan hukum alam yang memberi tahu bagaimana warna dan suhu berhubungan. Saat zat bertambah panas, kebanyakan radiasi datang darinya memiliki lebih banyak energi dan panjang gelombang yang lebih pendek.


Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya merah. Jadi benda panas yang mengeluarkan cahaya biru tentunya lebih panas dari pada yang berkilau merah.

Atom gas-gas panas dalam bintang mengeluarkan partikel-partikel cahaya yang disebut foton. Semakin panas gas, semakin tinggi energi foton, dan semakin pendek gelombang cahayanya.

Jadi bintang paling panas dan paling muda mengeluarkan cahaya putih kebiruan. Dengan terpakainya bahan bakar nuklir, mereka cenderung mendingin.

Akibatnya, bintang tua yang mendingin biasanya mengeluarkan cahaya merah. Bintang setengah baya, seperti Matahari, bersinar kuning.

Matahari kita jaraknya hanya 150 juta km. Kita dapat melihat dengan jelas apa warnanya. Tetapi bintang-bintang yang lebih jauh dari Matahari berjarak trilyunan km lebih, dan sukar untuk diketahui, walaupun dengan teleskop yang paling kuat sekalipun.

Jadi para ilmuan membiarkan sinar bintang yang datang melewati filter-filter, atau melalui alat yang disebut spektograf. Ini mengungkapkan berapa banyak cahaya dari setiap panjang gelombang yang datang dari sebuah bintang.

Para astronom menetukan warna keseluruhan sebuah bintang dengan mencatat panjang gelombang cahaya mana yang paling kuat.

Begitu mereka mengetahui warnanya, maka mereka dapat menerka suhu permukaannya menggunakan rumus matematika sederhana. Dengan suhu itu, mereka juga bisa mendapatkan gambaran berapa umur bintang itu.

Sumber :
kaskus.us
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......
BEIJING-Sebuah video yang menayangkan penampakan Matahari kembar di langit China menghebohkan dunia maya. Salah satu Matahari berwarna oranye, lainnya lebih kuning dan nampak lebih tinggi.

Apa yang sebenarnya terjadi? Situs sains, Life's Little Mysteries menanyakan fenomena tersebut pada astronom dari University of Illinois, Jim Kaler.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/03/06/106308_foto-matahari-kembar-di-china_300_225.jpg

Menurut Kaler, penampakan Matahari ganda adalah efek dari refraksi atau pembiasan optikal. Namun, tambah dia, "ini sangat langka."

"Saya meragukan bahwa fenomena itu rekayasa komputer," kata Kaler. "Pasti ada semacam gumpalan atmosfer di suatu tempat yang mengakibatkan fenomena spektakuler itu. Ini memang nampak seperti fatamorgana," tambah dia.

Fatamorgana biasanya terjadi saat cahaya terbias. Biasanya terjadi dekat horison, di mana udara lebih tebal, dan selaras secara vertikal di atas atau di bawah sumber cahaya asli - bukan di sebelahnya, seperti dalam video. Menurut Kaler, perbedaan itu mungkin ketika potongan atmosfer berada di depan Matahari dan menciptakan efek khusus.

Meski luar biasa, penampakan Matahari kembar ini sebelumnya pernah terjadi. Juga penampakan Bulan kembar. Seperti yang tertera dalam buku "Light and Color in the Outdoors" karya astronom Marcel Minnaert.

Sementara, sejumlah ilmuwan ahli optikal atmosfer lain yang dihubungi Life's Little Mysteries mengaku belum pernah melihat fenomena seperti yang ada dalam video tersebut.




"Ini bukan fenomena optik biasa yang sering kita lihat," kata Grant Perry, ilmuwan atmosfer dari University of Wisconsin. "Saya bertanya-tanya sendiri, apakah ini disebabkan lensanya. Namun, jika itu yang terjadi gambar akan ikut bergerak jika kamera bergerak," kata Perry. "Tapi itu tidak terjadi."

Dalam hal optik, ia mengatakan," Anda bisa mengasumsikan ada partikel es atau sesuatu di atmosfer yang selaras sedemikian rupa sehingga membiaskan Matahari pada sudut yang sangat kecil, tapi hanya ke satu arah."

Beberapa efek optik atmosfer pernah dijelaskan secara sains sebelumnya seperi, sun dog, fatamorgana senja (sunset mirages), pilar matahari (sun pillars), dan halo Matahari. Namun apa penampakan dalam video itu tidak masuk dalam definisi apapun. "Ini sangat menarik," kata Kaler.

Sumber :
teknologi.vivanews.com
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......

astronom menemukan jalan lolos dari black hole

 NEW YORK-Sebuah unsur yang sangat panas telah terdeteksi oleh observatorium sinar gamma integral milik European Space Agency, dalam hitungan milidetik sebelum ia terjerumus ke ruang antah berantah di dalam lubang hitam (black hole).

Temuan ini mengungkapkan adanya sebuah struktur medan magnet yang menyediakan kesempatan lolos bagi partikel-partikel yang disedot oleh black hole.


http://www.cosmosmagazine.com/files/imagecache/news/files/news/20110325_blackhole.jpg
Ilustrasi : Medan magnet tengah menyemburkan partikel 
yang akan terjerumus ke lubang hitam Cygnus X1.

Dari pengamatan, beberapa ratus kilometer dari pusat lubang hitam, ruangan di sekitar merupakan kawasan penuh badai partikel dan radiasi. Badai raksasa yang terdiri dari partikel jatuh ke dalam lubang hitam dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Akibatnya, temperatur naik ke angka jutaan derajat Celcius.

Umumnya, dibutuhkan hanya satu milidetik saja bagi partikel untuk mencapai titik tersebut. Namun kini astronom mendapati bahwa kawasan yang bergejolak itu juga memiliki medan magnet yang menyediakan jalan keluar bagi partikel yang terhisap.

“Temuan adanya emisi yang terpolarisasi dari pancaran black hole adalah temuan unik,” kata Christoph Winkler, Integral Project Scientist ESA, seperti dikutip dari Cosmosmagazine. “Ini pertama kalinya medan magnet teridentifikasi sangat dekat dengan lubang hitam,” ucapnya.

Penemuan itu sendiri diawali ketika Philippe Laurent, ketua tim peneliti dari Institute for Research into the Fundamental Laws of the Universe (IRFU) di Perancis tengah mengamati black hole Cygnus X-1.

Ketika itu, Laurent dan rekan-rekannya melihat bahwa ia sedang menggerogoti sebuah bintang yang ada di dekatnya dan “memakan” gas milik bintang itu.

Dari bukti yang mereka temukan, terungkap bahwa medan magnet yang ada cukup kuat untuk merebut sebagian partikel dari gaya gravitasi raksasa milik lubang hitam dan melemparkannya ke luar, membuat sebuah semburan partikel ke ruang angkasa bebas.

“Kami perlu menggunakan hampir seluruh pengamatan yang telah dibuat oleh Integral terhadap Cygnus X-1 untuk melakukan pendeteksian ini,” kata Laurent. “Kami belum mengetahui persis bagaimana partikel yang jatuh diubah menjadi semburan.

Masih banyak perdebatan yang terjadi di kalangan pengamat, dan penelitian lebih lanjut akan membantu membuat kesimpulan,” ucap Laurent.

Sebelum ini, semburan di sekitar black hole pernah ditangkap oleh teleskop radio, namun observasi seperti itu tidak bisa melihat black hole dalam detail yang cukup untuk mengetahui seberapa dekat black hole itu dengan sumber semburan. “Ini membuat penelitian integral menjadi sangat berharga,” ucap Laurent.

Sumber :
teknologi.vivanews.com
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......

LEDAKAN DAHSYAT DALAM KOSMIK GALAXI JAUH

  WASHINGTON-Kalau kita ingat kembali penyerang luar angkasa pada game komputer era 80-an, ini sebenarnya sebuah ledakan kosmik dalam galaksi jauh. Ledakan sinar Gamma maha dahsyat ini, telah diamati pada 28 Maret 2011 oleh satelit Swift NASA.


http://erabaru.net/images/stories/kosmk-002.jpg

Seperti diberitakan Daily Mail, peristiwa ini membuat para astronom menggelengkan kepala karena ledakan ini sangat luar biasa dan berlangsung hingga 11 hari.

Peristiwa ledakan semacam ini biasanya hanya berlangsung beberapa jam. Para ilmuwan kebingungan karena ledakan ini tidak seperti biasanya, dengan efek yang begitu lama.

Lebih dari satu minggu, mereka terus mengamati hantaman dari radiasi tingkat tinggi hingga memudar pada sumbernya.

Ledakan ini kemungkinan diakibatkan oleh bintang yang pecah terpisah setelah terombang-ambing terlalu dekat dengan black-hole raksasa.

Sejak terjadinya peristiwa tersebut, Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Chandra X-ray telah difokuskan untuk mengamati akibat pasca ledakan.

Hubble akan mengobservasi jika inti galaksi berubah menjadi lebih cerah dalam beberapa hari mendatang. Galaksi ini berada 3,8 miliar tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya sama dengan sekitar enam triliun mil.

Sumber :
erabaru.net
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......

Sabtu, 26 Maret 2011

astronom berhasil menemukan bintang kawin

Para ilmuwan mengetahui bahwa dua bintang bisa menjadi satu layaknya manusia yang diikatkan oleh tali perkawinan. Tetapi, selama bertahun-tahun mencari, para astronom belum juga menemukannya.

Hingga akhirnya kabar baik datang dari Romuald Tylenda, astronom asal Polandia, yang berhasil menangkap citra fenomena bintang kawin itu.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/03/25/1739309620X310.JPG

Penemuan fenomena tersebut diawali dari penemuan bintang bernama v1309 Scorpii. Bintang yang ditemukan lewat observasi di Nicolaus Copernicus Astronomical Centre di Torun, Polandia, itu dijumpai pertama kali tahun 2008 saat sedang mengeluarkan lidah api. Beberapa studi dilakukan, tetapi astronom belum juga menemukan apa yang terjadi.

Setelah melakukan pengamatan sejak tahun 2002 di sebuah observatorium di Warsawa, Tylenda dan rekannya menjumpai variasi cahaya di v1309.

Variasi tersebut mengindikasikan bahwa v1309 mulanya adalah bintang ganda dekat, sebuah bintang yang "hampir bersentuhan" dan mengelilingi satu sama lain dalam waktu yang sangat singkat, hanya 1,4 hari.

Seiring waktu berlalu, lapisan luar bintang yang mengorbit satu sama lain ratusan kali dan mulai membentuk satu kesatuan. Ketika itu terjadi, Tylenda dan rekannya melihat bahwa cahaya bintang tersebut lebih terang 300 kali selama 10 hari. Pada pengamatan bulan Agustus 2008, ledakan terjadi dan akhirnya inti bintang menjadi satu.

Ketika perkawinan bintang itu terjadi, cahayanya menjadi 30.000 kali lebih terang dari Matahari. Energi dari inti bintang tersebut berhamburan ke luar. Berdasarkan publikasi Tylenda di jurnal Astronomy & Astrophysics, cahaya bintang bertambah terang karena dua bintang menjadi satu. Setelah beberapa bulan, cahaya bintang kembali seperti semula.

Hingga kini, ilmuwan belum bisa memprediksi materi yang dihamburkan bintang tersebut saat kawin. Untuk mengetahuinya, diperlukan observasi dengan teleskop Hubble. Sayangnya, materi yang dihamburkan bisa menghalangi pengamatan. Tylenda adalah profesor astronomi di Nicolaus Copernicus Astronomical Center.

Sumber :
sains.kompas.com
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......

foto tornado api

Fenomena alam ini merupakan perpaduan antara dua unsur yang sangat mematikan, tornado dan api. Ia bisa menggulung apa saja di hadapannya, sekaligus membakarnya hingga menjadi abu.

Pasalnya, temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai hingga 1000 derajat Celsius, cukup panas untuk membakar debu yang terhisap oleh tornado.

Tornado api terbentuk saat terjadinya kebakaran semak
di Santa Margarita, California, Mei 2002.
Foto: David McNew


Tornado Api terjadi ketika api dan suhu yang sangat panas
bertemu dengan pusaran angin.
Foto: Nancy Greifenhagen


Pusaran api terjadi pada saat kebakaran lahan
di California, Amerika Serikat, 15 November 2008.
Foto: David McNew


Tornado api terbentuk saat pembakaran gambut
di sebuah peternakan di Inggris tahun 2008.
Foto: Simon Gray


Tornado Api terjadi di lereng gunung berapi Mauna Kea.
Tornado itu terjadi saat terbakarnya 566 hektar semak belukar
karena cuaca yang sangat panas.
Foto: Hawaii DLNR


Tornado api terbentuk pada saat kebakaran hutan
di Taman Nasional Los Padres, California tahun 2006.
Foto: L.A. Daily News

Sumber :
foto.vivanews.com
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......

stardust,pesawat pemburu komet

Dengan satu klik pada mouse, Sandy Freund Kasper mengirimkan perintah ke pesawat pemburu komet tanpa awak milik NASA, Stardust, untuk membakar seluruh bahan bakarnya. Perintah ini memulai sebuah rangkaian pemberhentian operasi Stardust yang telah berjasa untuk ilmu astronomi selama 12 tahun.


http://science.nasa.gov/media/medialibrary/2003/12/31/31dec_stardust_resources/theusualpicture1_strip.jpg

"Rasanya seperti mengucapkan selamat jalan pada seorang teman," kata Allan Cheuvront, program manager Stardust dari perusahaan Lockheed Martin. Dia terlibat dengan Stardust sejak 1996, saat megaproyek itu masih berupa desain.

Cheuvront menambahkan, "Stardust adalah pesawat luar biasa. Dia selalu mengerjakan apa yang kami perintahkan. Hasilnya, selalu sempurna dan memuaskan."

Diluncurkan pada 1999, Stardust telah menyelesaikan misi utamanya pada 2006. Ketika itu, ia mengirimkan sampel kecil dari partikel komet Wild 2 ke Bumi via tabung parasut.

http://mm04.nasaimages.org/MediaManager/srvr?mediafile=/Size3/NVA2-4-NA/6954/stardustcomposite_nasa.jpg&userid=1&username=admin&resolution=3&servertype=JVA&cid=4&iid=NVA2&vcid=NA&usergroup=NASA_Astronomy_Picture_of_the_Day_Collecti-4-Admin&profileid=16

Stardust menjalankan misi terakhirnya pada Kamis lalu. Dengan menembakkan pendorong sampai bahan bakar hidrazinnya habis. Dari jejak pembakaran di bawah 2,5 menit, para ilmuwan mengetahui secara akurat berapa bahan bakar yang masih tersisa.

Pada akhirnya, perhitungan tersebut dapat membantu desain dan operasi pesawat generasi berikutnya di masa depan.

"Perhitungan untuk menganalisis data bahan bakar memakan waktu beberapa hari," kata Jim Neuman, mission operations manager yang juga bekerja untuk Lockheed Martin. Dia kerap membuat dan mengoperasikan sejumlah pesawat satelit NASA.

Dari ruangan besar di Lockheed Martin, Denver-AS, Freund Kasper yang bertanggung jawab penuh atas Stardust, siap mengirimkan perintah ke pesawat tanpa awak itu.

Sebelum dia memberikan instruksi, Cheuvront mengumpulkan delapan hingga sembilan insinyur lain di ruang kerja. Mereka diberi label "Power", "Thermal", "Propulsion", dan beberapa peran lain. Masing-masing menunggu giliran untuk melakukan tugasnya.

Dia pun menghampiri Don Brownlee, kepala peneliti pada misi utama Stardust lima tahun silam, untuk mengambil sampel komet Wild 2. "Ini pengalaman sangat indah dan luar biasa," kata Brownlee pada Freund Kasper.

Pada pukul 16:41 waktu setempat, Freund Kasper menginstruksi pada Stardust untuk mulai mengeksekusi misi pemberhentian ini.

Sekitar 42 menit kemudian (waktu yang ditempuh untuk menyampaikan pesan ke Stardust yang terletak 93 juta mil dari Bumi dan mengirimkan responsnya kembali ke Bumi) para peneliti melihat api yang berkobar-kobar di layar komputer besar.

Saat bahan bakar habis terbakar, Stardust kehilangan kemampuan untuk menjaga antenanya agar tetap menunjuk ke bumi. Akhirnya, ruang kontrol kehilangan kontak raiod pada pukul 15:33 waktu setempat.

Tanpa bahan bakar, fungsi panel surya Stardust tidak akan berrfungsi dengan baik. Sekali baterainya terkuras, pesawat itu akan mati selamanya.

Sumber :
teknologi.vivanews.com
BACA SELENGKAPNYA ARTIKEL INI ......